Sewaktu kecil, saya suka sekali membaca buku dongeng. Mulai dari buku yang tipis, komik bahkan sampai pada buku yang tebal. Dari sekian banyaknya buku yang telah saya baca, ada sebuah kisah yang begitu mengharukan yaitu kisah Beauty and The Beast.
Di balik tampilan menakutkan, tersembunyi hati yang penuh ketulusan. Kisah Beast kepada Beauty bukan hanya sekadar cerita klasik tentang cinta; ini adalah perjalanan yang mengajarkan arti ketulusan, pengorbanan, dan penerimaan.
Beast adalah seorang pangeran yang dikutuk menjadi sosok mengerikan karena kesombongan dan egonya. Ia hidup dalam isolasi di kastil yang sunyi dan menunggu keajaiban untuk membebaskannya dari kutukan. Bertahun-tahun berlalu, dan harapan mulai memudar sampai Beauty hadir dalam hidupnya.
 |
| Image dokpri emma |
Beauty, seorang gadis desa yang sederhana dan penuh kasih, datang ke kastil Beast karena kecintaannya kepada ayahnya. Awalnya, ia merasa takut dan terasing, tetapi Beast memperlakukannya dengan kelembutan yang mengejutkan. Meski penampilannya mengintimidasi, Beast menunjukkan sisi lembut yang membuat Beauty melihatnya dengan cara berbeda.
Ketika cinta mereka tumbuh, Beast belajar untuk lebih terbuka dan rela berkorban demi kebahagiaan Beauty. Ia membebaskannya meskipun itu berarti ia mungkin akan hidup sendiri selamanya. Namun, ketulusan Beast yang mengesankan membuat Beauty menyadari bahwa cinta sejati melampaui penampilan. Cinta mereka akhirnya mematahkan kutukan dan membawa kebahagiaan yang sesungguhnya.
Kisah Beast kepada Beauty mengajarkan bahwa cinta sejati tumbuh dari ketulusan dan kesediaan untuk menerima seseorang apa adanya. Mereka menunjukkan bahwa, pada akhirnya, hati adalah yang terpenting, bukan penampilan.
0 Comments